Ketagihan Bercinta Dengan Sepupuku Sendiri

Selamat Datang Di Blog

AZG27 DREAMS

Saat itu Bulan Juni 2013, keadaan rumah ku sedang sepi. Satu rumah ini dihuni oleh tujuh orang yaitu, Mamah, Papah, ada Mbak ku juga tapi masih dia kuliah. Aku sendiri masih duduk di SMU kelas III dan baru saja selesai Ebtanas.

Kemudian adik perempuan ku kelas V Sekolah Dasar, dan kelihatannya dia sedang asyik bermain dengan temannya. Lalu satu lagi yaitu sepupu laki-laki ku namanya Angga, dia baru kelas III SLTP.

Oh iya lupa, panggil saja saya Nina. Saya asli dari Menado. Keluargaku adalah orang-orang sibuk, jadi aku yang sering jaga rumah.

Jadilah sejarang hanya ada aku dengan sepupu ku yang berada dirumah.

Download Aplikasi AZG27 DREAMS

Senin itu, badan ku terasa pegal sekali. Selesai ngepel dan beres-beres rumah, seperti biasanya aku selalu minta dipijitin. Kalau biasanya langganan dipijat oleh Ibuku, dan sering juga sama Angga, Memang dari kecil aku sudah biasa menyuruh dia untuk memijat tubuhku.

Karena badan terasa agak pegal, aku langsung memanggil Angga untuk mijitin, Angga pun nurut saja. Aku langsung berbaring tenkurep di atas karpet diruang keluarga, dan Angga mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Angga, tangannya kuat tahan lama dan keras sekali, kusuruh pijit punggungku agar menjadi fresh kembali.


“Duh, Angga …, mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan..” kataku protes.

“Lagian, posisinya nggak bagus kak..” jawab Angga seenaknya.

“Kamu dudukin aja paha Kakak Nina seperti biasa…dong..”

“Tapi…tapi,,,,, kak..”


Omongan sepupuku terhenti dan aku potong.


“Alaaah.., nggak usah pake tapi-tapian…, biasanya kan juga begitu…, ayo..”


Saya tarik tangan Angga memaksanya untuk duduk di pahaku karena dia memijit dari samping, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu sebelumnya. Angga pada akhirnya mau juga, lalu duduk dan menjadikan kedua pahaku dekat pantat sebagai bangkunya.

Dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi, pijitan agak lain dan aku merasa heran, makin lama makin aku rasakan tangannya agak gemetaran, duduknya tidak karuan dan nafasnya agak ngos-ngosan.


“Kamu kenapa Angga, capek atau sakit..sih..?” tanyaku penasaran.

“Tidak, tidak apa-apa kok kak..” jawabnya.


Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dan kanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agak terangkat. Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalu duduk mendekati.

Biasa aku hanya bermaksud menggodanya.


“Ayo.., kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat.., tidak biasa-biasanya..” sambil tanganku bermaksud iseng mencubit pantatnya.

“Tidak, tidak apa-apa kak..” jawabnya sambil menghindari cubitanku.


Malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannya yang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbul rasa isengku, karena memang aku dan Angga kalau main seperti anak-anak yang masih TK, asal ngawur saja.


“Loh.., itu apa di celanamu Angga, kok nonjol begitu..”


Mendengar itu Angga merah padam mukanya, lalu ia berdiri ingin lari menghindar dariku. Tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dan tanganku yang satu menggerayangi celananya, memegangi dan meraba benjolan tersebut.


“Jangan kak Nina Angga malu..”, katanya.


Dasar memang aku nya yang nakal, aku lalu pelototin matanya, Angga langsung diam dan tanganku leluasa memegang kontolnya tersebut.

Karena penasaran, aku lalu membuka resliting celananya dan menarik keluar kontolnya yang sudah agak mengeras tersebut. Dan astaga, ternyata penis Angga sudah menegang. Baru kali ini saya melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dan sudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seperti itu.

Sementara Angga diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidak tahu. Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Angga, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar.

Kudengar Angga mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Angga makin mendesah.


 “Ah.., ah..”


Kugenggam erat penis Angga dan kukocok-kocok dengan perlahan, semakin lama semakin kencang. Badan Angga ikut menegang, sambil kepalanya terangkat ke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dan dia mulai agak mengerang.


“Aaaccchh..”


Semakin kencang penis Angga kukocok, semakin menggeliat badan Angga dan membuat ku tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Angga makin mengeras.


“Aaachh.., aaaachh..”


Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidak tahan. Dia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi saya biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Angga. Rupanya Angga sudah semakin menggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga, meraba badanku dan payudaraku.


“Hey Angga …, kenapa..” tegurku sambil tetap mengocok penis Angga.

“Aaachh…, aaaacchh..” hanya itu yang Angga bilang.


Artikel Terkait :

• Puasnya Menikmati Tubuh Anak SMP Yang Masih Perawan Dan Tetanggaku Yang Montok  
• Aku Rela Keperawananku Direnggut Untuk Membayar Hutang Keluargaku  
• Bercinta Dengan Wanita Yang Sudah Berpengalaman
• Kenikmatan Yang Kudapat Dari Tukang Kebunku  

Sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, aku biarkan saja Angga meremas payudaraku.

Dan Angga lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan Bra dan meremas payudaraku lagi hingga toket ku keluar dari Bra.


 “Aaaaacccchh…, aaaccccchh” erang Angga.


Aku mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BRA dan diremas oleh tangan Angga dengan sangat kuat. Sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Angga, hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayi yang sedang menyusu.


“Aduh…, Angga …, aduhh...” hanya itu yang mampu kuucapkan.


Payudaraku mulai mengeras, keduanya diisap secara bergantian oleh Angga. Aku juga mulai menggeliat, kutarik kepala Angga dari payudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku.

Kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Angga balas mencium, bibir kami berdua saling memagut. Lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain.

Sedangkan tangan Angga masih menggerayangi badanku, melepaskan baju dan Bra yang kupakai hingga aku bugil sebatas dada.

Kulepaskan juga baju yang dipakai Angga, dan kupelorotkan celananya hingga Angga bugil tanpa sehelai benangpun. Aku kembali mengocok penisnya, sedangkan Angga kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.

Perlahan tangan Angga menelusuri rokku lalu menyelusup masuk ke dalam rokku.


“Aaaaaacchh…, aaaaaaccchh...”


Aku dan Angga terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Angga menyelusup ke dalam CD ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.


“Aduuuhh…, Angga ..” erangku.


Sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Angga mempermainkan jarinya di dalam vaginaku.


“Accchh…, aduuuhh…, acccchh..”


Tak tahan lagi, Angga menarik lepas rok dan celana dalamku, hingga akhirnya aku kini telanjang bulat. Kemudian Angga mencium bibirku dan saya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.


“Aaaaaaaccccchhhh..”


Hanya erangan tertahan, karena tersumbat bibir Angga yang keluar dari mulutku. Kemudian Angga berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku.

Aku membiarkan saja apa yang akan Angga lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku.

Dan tiba-tiba saya rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.


“aaaaaaaaccchh, Angga .., apa yang kau lakukan..” tanyaku.


Tapi terlambat, rupanya Angga sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Dan seperti dia tidak mendengarkan pertanyaanku, Angga mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.


“Accchh…, Angga …, aduuhh Angga ..” erangku.


Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Angga dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku di punggung Angga . Semakin kencang goyangan penis Angga dan semakin keras pula erangan kami berdua.


“Accch…, aaaccchhhhh.... Acchhhbh..”


Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yang terdorong dari dalam, dan erangan panjang aku dan Angga.


“aaaaaaaahhhhhhhh”


Bersamaan semprotan mani Angga dalam vaginaku dan semburan maniku yang menciptakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.

Angga menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku. Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi.

Kuraih kembali dan kudekatkan wajahku ke wajah Angga, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat. Kemudian kupegang erat penis Angga, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali.

Hingga hari ini saya dan Angga, bila ada kesempatan masih mencuri waktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena kami mengejar kenikmatan yang tiada taranya.

Kadang kami berdua melakukan persetunuhan itu di kamarku, di kamar Angga, ataupun di dalam kamar mandi.

Terima kasih kepada kalian yang sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di Blog Saya, sampai jumpa di Artikel selanjutnya.

Kumpulan Cerita Dewasa Lainnya

KLIK DISINI

Artikel Lainnya :

• AZG27 DREAMS | Kumpulan Artikel...
• Berita Paling Eksis | Klik Aja Disini...
• Kumpulan Berita & Video Sepak Bola | Cek Aja Disini...
• Bagi Yang Suka Sama Cerita Horor | Yuk Cek Kumpulan Ceritanya Disini...
• Kumpulan Cerita Kisah Cinta | Yuk Lihat Disini...
• Kumpulan Video-Video Menarik | Disini Tempatnya...
• Para Penggemar Iwan Fals | Yuk Cek Disini...
• Video Yang Hot Hot | Disini Tempatnya...

Channel YouTube

• Subscribe AZG27 DREAMS...